Selamat atas kelahiran si Kecil, semoga ia selalu tumbuh sehat dan pintar ya, Bu. Apakah Ibu sedang khawatir dengan masalah
ASI tidak keluar setelah melahirkan?
Ini juga pernah saya alami ketika anak pertama saya lahir dulu. Tidak
perlu panik Bu, karena memang ada sebagian Ibu yang ASI-nya baru keluar
satu hingga tiga hari setelah melahirkan. Saya sendiri baru bisa
menyusui dengan lancar empat hari pasca melahirkan, lho. Namun,
bagaimana jika ASI tetap tidak keluar meski sudah melewati beberapa
minggu sejak kelahiran si Kecil? Ini tandanya Ibu harus mulai melakukan
beberapa cara untuk merangsang air susu agar keluar lancar.
Berikut lima cara yang dulu pernah disarankan oleh dokter saya, Bu.
1. Lakukan Kontak Kulit antara Ibu dan Bayi
Saya jadi ingat pertama kali ketika melakukan
kontak kulit ke kulit dengan si Kecil adalah momen paling indah
sepanjang hidup. Saya yakin Ibu juga merasakan hal yang sama, bukan?
Dari hasil konsultasi dengan dokter, ternyata kontak kulit ke kulit
tidak hanya bermanfaat untuk mendekatkan ikatan Ibu dan bayi, tapi juga
dapat merangsang hormon produksi ASI, lho. Itu sebabnya, Ibu perlu lebih
sering melakukan sentuhan kulit dan sesekali dekatkan areola atau puting payudara ke mulut si Kecil, Bu.
2. Pijat Payudara dengan Lembut
Selain sentuhan kulit ke kulit dengan bayi, Ibu
juga bisa melakukan pijat payudara secara lembut. Dari penelitian yang
saya temukan lewat online, pijatan lembut pada payudara dapat
meningkatkan kualitas sirkulasi darah yang akhirnya akan memperlancar
produksi susu, Bu. Pijatan yang dilakukan pada hari-hari pertama setelah
melahirkan juga dapat mengurangi risiko pembengkakan dan peradangan
payudara, lho. Namun perlu Ibu ingat bahwa pijatan ini seharusnya tidak
menimbulkan rasa sakit, ya. Jadi jika Ibu merasakan perih atau kebas
pada saat pemijatan berlangsung, langsung periksakan ke dokter Bu.
3. Hindari Melakukan Diet Tidak Sehat
Setelah melahirkan, saya mengerti betul jika Ibu
ingin langsung mengembalikan bentuk badan seperti semula. Namun
sebaiknya Ibu menghindari hal ini, ya. Dari pengalaman saya, diet tidak
sehat dapat memengaruhi kualitas dan banyaknya produksi ASI lho, Bu.
Hal ini disebabkan saat menyusui, Ibu masih membutuhkan banyak energi
untuk memproduksi ASI. Itu sebabnya, ketika melakukan konsultasi dengan
dokter ia tidak menganjurkan saya melakukan diet setelah dua bulan pasca
melahirkan.
Agar
kesehatan pada bayi
tetap terjaga, saya juga selalu memastikan tubuh tetap mendapatkan
asupan penting seperti Karbohidrat, Protein, Lemak, dan Vitamin. Nah,
pada saat program diet berlangsung, penurunan berat badan yang terjadi
baiknya juga dilakukan secara bertahap ya seperti 0,45 kg per minggu.
4. Istirahat Cukup dan Hindari Stres
Lahirnya si Kecil ke dunia tentu menjadi berkat
terindah bagi setiap Ibu. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa
merawat bayi memiliki tantangan sendiri yang mungkin dapat membuat Ibu
stres. Terlebih lagi, setelah melahirkan Ibu umumnya akan mengalami
perubahan hormon drastis yang dapat memicu baby blues. Perasaan
negatif ini mungkin sekali memengaruhi produksi ASI untuk si Kecil.
Nah, apabila Ibu merasa kewalahan dalam mengurus si Kecil, ada baiknya
jika Ibu meminta bantuan dari suami dan orang terdekat ya.
ASI memiliki segudang kebaikan bagi pertumbuhan
anak seperti meningkatkan perkembangan otak, tubuh, serta tinggi si
Kecil. Namun, ketika dihadapkan dengan permasalahan
ASI tidak keluar setelah melahirkan,Ibu
disarankan untuk tetap tenang dan berpikir positif agar kondisi
tersebut dapat membaik. Coba tips-tips tadi dan pastikan rutin
berkonsultasi dengan dokter agar momen menyusui si Kecil dapat berjalan
lancar ya, Bu.